Selasa, 21 Agustus 2012

Hi World, I'm Back

Saya kembali, setelah tertatih mengumpulkan seluruh kepercayaan diri dan keberanian untuk kembali menatap dunia. Beberapa bulan terakhir ini saya memang merasa menjadi pencilan yang terlempar dari porosnya. Ajipadma yang saya kenal, seakan hancur berkeping-keping... jatuh. Tapi Ajipadma yang saya kenal belajar sedikit demi sedikit memaknai rencana Tuhan, kemudia dia bangun dan bangkit.. tepatnya belajar bangkit.

Siapapun, ketika dia merasa berada dalam kondisi yang 'tidak seharusnya' saya rasa akan butuh waktu untuk menyendiri mengumpulkan kekuatan untuk berdiri. Saya pun demikian...
Terima kasih yang tak terhingga untuk keluarga tercinta, sahabat terkasih.. teman-temang tersayang atas support dan kepercayaannya pada saya. Saya akan tetap merasa menjadi pencilan tanpa kalian *big hug

Terlebih terima kasih pada Pencipta saya, yang tidak mencabut hidayahNya dari saya sehingga saya masih diberikan iman untuk berkeluh kesah padaNya atas rasa sakit yg saya rasakan ini.

Saya tetap Aji lama, yang masih memiliki mimpi membangun kelurga bahagia dunia akherat. Saya tetap Aji yang ibu dari seorang putri, mamahnya Adya. Aji yang sekarang adalah Aji yang melangkah sendiri menyembuhkan hati.. mengasah ikhlas.. memupuk sabar atas kebahagiaan yang tiba-tiba menghilang.
Doakan saya... Doakan saya... Doakan saya...

Bersama Adyadena, saya akan menatap hidup ini tanpa ratapan ...



Senin, 30 April 2012

BULAN TERBERAT

Lama juga ternyata saya gak mengoceh, hampir sebulan.

Sungguh bulan ini adalah bulan terberat dalam 28 tahun kehidupan saya. Bukan ... bukan berat badan saya yang memecah rekor terberatnya, karena bulan ini saya turun 4 kilo :). Hmm.. bulan ini penuh perjuangan hati, jiwa, pikiran, perasaan. Penuh pelajaran berharga buat saya yang membuat saya speechless, hingga buntu harus berbuat apa dan memulai dari mana. Sampai mau update cerita ulang tahun pertama Adya saja saya gak bisa berkata-kata. Sekarang saya belum siap dan belum ingin bercerita, mungkin suatu saat nanti saya akan bercerita supaya cerita ini bisa diambil hikmahnya.

Sesedih dan sesakit apapun saya, kehidupan terus berjalan thoo?
ya satu-satunya jalan adalah bersahabat dengan keadaan dan kemudian move on
Sekarang saya sedang mencobanya ... Doakan saya ya :)

Oya satu kabar gembira di bulan ini, tulisan saya "ADYA BERDOA" menjadi pemenang kedua sayembara menulis pengalaman pribadi penerbit Qultum Media, alhamdulillah.

TEMA IBADAH ANAKKU
Pemenang:
1. Anggrek Bulan Nosarios – Doa Yasmin Menjelang Tidur
2. Ajipadma DK – Adya Berdoa
3. Isyana Agustina Siregar – Nadya Belajar Tahajud

Selasa, 03 April 2012

MENJELANG SATU TAHUN

Lima hari lagi putri kecil saya berusia 1 tahun. Bayi cantik yang dulu hanya bisa nangis, pup, pee, nenen.. sekarang sudah cerewet dan gak bisa diam. Ini tingkah polahnya menjelang 1 tahun usianya ...

nyebar uang recehan, terus dimasukkan ke dompet .. disebar lagi, dimasukkan ke dompet lagi :)
Lipstik Mamah dicluwekin 

Bantu Mamah beresin lemari piring



Minta pakai mukena kalau ikut Mamah sholat
Lagi suka coret-corett buku, sampai katalog gitar Papah n pipinya dicoret juga
Lagi hobi main di teras belakang rumah sambil nyanyi-nyanyi memandang langit atau ngejar semut
Mungkin gayanya menelpon ini ngikutin saya :D
Oprak aprik tempat bajunya


 

Jumat, 30 Maret 2012

ADYA BERDOA


Tiba-tiba Adya menengadahkan tangan gerakan berdoa, kemudian menyapukan dua telapak tangannya ke muka, tersenyum pada saya … dan kembali menyusu
 
Ya …kira-kira seperti itu ketika saya memergoki Adya anak saya sedang melakukan gerakan berdoa. Waktu itu Adya berusia sekitar 10 bulan. Senang dan terharu melihatnya, anak sekecil itu sudah bisa melakukan gerakan berdoa. Walaupun mungkin di usianya Adya belum mengerti makna menengadahkan tangan itu apa, paling tidak dia sudah belajar cara meminta dan memohon pada Allah SWT dengan berdoa.

Kegiatan berdoa Adya sudah saya biasakan sejak di dalam kandungan. Pada awal kehidupannya dirahim saya,  detak jantung embrio (cikal bakal Adya) sempat tidak terdeteksi alat USG, dokter meminta saya dan suami untuk datang beberapa seminggu lagi untuk melihat perkembangan janin. Sedih sekali rasanya padahal pada pemeriksaan pertama embrio sudah terlihat, perhitungan USG sudah usia 6 minggu. 

Dari hasil browsing ada beberapa kemungkinan, bisa jadi Blighted Ovum atau kehamilan kosong keadaan dimana terjadi kehamilan namun janin tidak berkembang sehingga hanya dijumpai kantong rahim saja. Kemungkinan lainnya bisa jadi tidak terdeteksi karena embrio masih terlalu kecil ukurannya sehingga alat USG yang memang hanya 2 dimensi itu tidak dapat mendeteksinya. Masih ada kemungkinan, ya… masih banyak kemungkinan kehidupan di rahim saya masih ada.

Jeda waktu ke kontrol berikutnya saya gunakan untuk memohon pada Allah akan keselamatan bakal anak saya. Allah yang memberi kehidupan, mudah bagi Allah untuk mematikan atau menghidupkan calon anak saya. Disetiap waktu-waktu berdoa saya elus perut saya dan mengajak calon anak saya berdoa.  
“Nak, ayo kita berdoa memohon keselamatan dan kesehatanmu pada Allah. Allah penciptamu, Dia yang memberimu kehidupan. Ayo kita berdoa bersama supaya kamu bisa terlahir untuk menemani Mamah”
“Ya Allah… Sehatkan calon anakku, beri kehidupan padanya, karuniakan dia untuk keluarga kecil kami, amin”
Alhamdulillah doa saya, doa calon anak saya, doa suami, doa kami dikabulkan Allah. Pada kontrol berikutnya, denyut jantung terlihat jelas. Bulatan hitam dirahim saya terlihat berpedar-pedar tanda bahwa jantunya berdenyut. Waktu itu kami cek kehamilan memang bukan di rumah sakit, hanya di dokter kandungan yang praktek di dekat rumah, dia tidak memiliki Fetal Doppler untuk mendengarkan detak jantung janin jadi hanya mengandalkan USG 2 dimensi yang dia miliki. Terimakasih Allah…

Masih di trimester pertama saya mengandung Adya, kami diuji lagi dengan tidak bekerjanya suami saya. Ada beberapa alasan di kantornya saat itu yang berhubungan dengan prinsip dan harga dirinya sehingga suami saya memutuskan untuk berhenti bekerja. Bayangkan disaat hamil muda, saat kondisi hormon dan psikologis sedang tidak menentu, saat butuh biaya lebih untuk persiapan melahirkan dan kontrol kandungan ternyata saya menghadapi kenyataan suami tidak bekerja. Apalagi melihat kenyataan bahwa di jaman sekarang mencari pekerjaan itu bukan hal mudah sedangkan untuk berwiraswasta kami belum punya modal. Dibalik ikhtiar suami, saya berdoa, saya ajarkan Adya berdoa.

Saya ajak Adya yang masih dirahim bangun tahajjud mengalahkan rasa malas, mengantuk dan lelah yang teramat sangat setelah seharian bekerja. Disela-sela bekerja, saya ajak Adya berdhuha mengalahkan rasa mual akibat morning sickness yang memang parah-parahnya ada di waktu-waktu dhuha. Saya ajak Adya berdoa memohon kemudahan rezeki suami saya, papahnya Adya.
“Nak, yuk kita doakan papah supaya cepat dapat kerja lagi. Kita doakan papah supaya rezekinya mengalir untuk mu”
Satu setengah bulan kemudian, doa kami terjawab. Suami mendapatkan pekerjaan lagi bahkan sekaligus di dua tempat, dua-duanya bagus tinggal kami memilih saja yang paling mudah aksesnya dengan tempat tinggal kami dan yang tunjangan kesehatan bagi ibu dan anak karyawannya lebih banyak. Bersyukur akhirnya melalui pekerjaannya tersebut saya bisa kontrol hamil dan melahirkan dengan fasilitas yang memadai … mmm lebih dari memadai bagi saya. Terimakasih ya Allah, Kau jawab doa kami.

Begitulah saya mengajari Adya berdoa sejak berada di dalam rahim saya. Saya ajak berkomunikasi, saya ajak bicara. Karena janin sudah mendengar apa yang ibunya katakan, maka saya berusaha mengajari Adya berdoa mengajarinya meminta hanya pada Allah sejak dia masih di kandungan. Menurut sumber yang saya baca rahim ternyata menjadi tempat yang luar biasa bagus untuk merangsang bayi dalam banyak hal, seperti di sekolah, karena banyak hal yang dipelajari bayi selama didalam kandungan. [i]

“Pelajaran Berdoa” Adya saya lanjutkan ketika Adya sudah lahir. Seperti halnya di dalam kandungan, Adya bayi pun saya ajak berkomunikasi, saya ajak berdoa. Mulai dari doa sehari-hari seperti ketika mau menyusu, mau tidur, mau mandi. Pun ketika usia 3 bulan adya terdeteksi terdengar murmur di jantungnya (suara desir jantung karena ada aliran darah melewati bilik-bilik jantung). 

Masya Allah, murmur yang saya tahu biasanya terdengar pada bayi yang bocor jantung. Oleh dokter anak kami dirujuk untuk melakukan USG jantung. Dari hasil browsing dan diskusi dengan dokter anak, heart murmur tidak selamanya berbahaya, pada bayi 3 bulan masih ada kemungkinan perkembangan jantungnya belum sempurna jadi melalui stetoskop ada beberapa yang terdengar murmur. Beri ASI terus supaya sel-sel dijantung berkembang dan menutupi kebocoran tersebut, begitu saran dokter anak.

Maka ikhtiar yang saya lakukan adalah memberi ASI sesering dan sebanyak mungkin dengan pelekatan yang benar sehingga ASI bisa keluar dengan maksimal dan Adya pun meminumnya dengan maksimal. Tentunya tak lupa kami berdoa, saya ajak adya untuk berdoa supaya desiran jantungnya termasuk yang tidak berbahaya. Seminggu kemudian kami melakukan USG jantung, Alhamdulillah hasil echocardiogram menunjukkan kalau desir jantung tersebut inosen, tidak berbahaya.

Ketika mau tidur, biasanya saya ajak adya berdoa. Pertama saya contohkan mengangkat tangan gerakan doa sambil membaca “bismika allahum ahya wabismika amut, amin” diakhiri dengan mengusapkan telapak tangan ke wajah. Kemudian gerakan tersebut saya praktekkan ke Adya, setelah itu dia menyusu dan tidur. Berulang-ulang kebiasaan itu saya lakukan, hingga akhirnya di usia 10 bulan Adya mahir melakukannya sendiri.

Saya pernah membaca sebuah hadist :
Doa adalah otaknya ibadah” HR. Tirmidzi
Semoga ibadah pertama yang bisa Adya lakukan sendiri ini bisa menjadi awal yang baik hingga saat dia dewasa. Bisa mengajarkan Adya bahwa hanya Allah satu-satunya tempat meminta, bukan pada mahluknya atau memohon pada kemusyrikan. Mengajarkan Adya bahwa Allah lah tempat bergantung disaat kesulitan, mengajarkan Adya tentang tauhid. Semoga kelak doa Adya bisa menyelamatkan kami orang tuanya dari siksa api neraka.

Nak, teruslah berdoa, gantungkan permohonan dan harapanmu hanya pada Allah ta’ala.
“yuk sayang Mamah ajarkan doa lagi, Robbi firli wali wali daya warhamhuma kama robbaya ni soghiroh... amin...”





Selasa, 27 Maret 2012

SESUATU BANGET ^-^

Jadi pemenang kedua Blog Writing Competitionnya Nutrisi untuk Bangsa itu S E S U A T U ... Alhamdulillah, tulisan saya yang berjudul "Catatan Perjalanan Menuju Sehat" menjadi pemenang kedua dan memenangkan Samsung Galaxy Tab :)
Rasanya senengggg banget nama saya yang panjang x Lebar x tinggi itu terpapang di website NuB (Nutrisi Untuk Bangsa) :
http://nutrisiuntukbangsa.org/pemenang-lomba-blog-ayo-dukung-bunda-kesehatan-bunda-kesehatan-kita/
Setelah melakukan penilaian dan penyisihan oleh tim juri yang terdiri dari Roslina Verauli (Psikolog anak dan keluarga), Zizy Damanik (blogger) dan Arif Mujahidin (Corporate Affairs Head Sari Husada), maka telah diperoleh 3 (tiga) orang pemenang lomba blog Nustrisi Untuk Bangsa, yaitu:
1. Neysa Putri Ardianti,  Saya dan Nyonyah Besar, http://hellonez.wordpress.com/2012/03/15/saya-dan-nyonyah-besar/
2. Ajipadma Dhara Kusumaningtyas, Catatan Perjalanan Menuju Sehat, http://mamahaji.blogspot.com/2012/03/catatan-perjalanan-menuju-sehat.html
3. Jaka Zulham, Menjaga kesehatan bunda saat masa kehamilan, http://psdesain.net/menjaga-kesehatan-bunda-saat-masa-kehamilan.html
Selamat yaa buat Mbak Neysa and Mas Jaka ... tulisan kalian mantep surantep hehe

Pertama kali tahu kalau tulisan saya menang itu dari sahabat saya Astri Testiandini. Astri mengirim pesan BBM ke BB suami saya, dia bilang kalau Ghina (sahabat saya dan inspirator saya dalam menulis) ngewall di Facebook mengucapkan selamat. Langsung deh saya check website NuB, dan ternyata benar saya menang.

Kenapa ini SESUATU bagi saya ?
Teman-teman lihat deh blog dua pemenang lainnya, keren-keren banget kan? bandingkan dengan blog saya yang masih teramat sangat terlihat amatiran hehe.. Saya memang pendatang baru dalam dunia blogger, masih belajar ngeblog. Mengikutsertakan tulisan saya dalam ajang kompetisi memerlukan kePeDean yang luar biasa. Dan ternyata menang!! ih makin semangat ngeblog deh kalau begini ;p. Ini prestasi saya setelah sekian tahun tidak pernah memenagkan perlombaan. Terakhir menang lomba waktu masih kuliah kira-kira 6 tahun yang lalu, juara kedua lomba baca puisi di kampus tapi saya lupa ajang apa waktu itu hehe..


Behind the scene nih, tulisan itu memang saya buat khusus buat lomba ini. Saya menulis malam hari ketika anak sudah tidur. Sambil nggiling cucian, sambil nggosok baju saya cicil kalimat demi kalimat dalam tulisan itu. 
"yaaa..siapa tau dapet BB untuk gantiin BB yang rusak"
pikir saya saat itu, hehe maklum setelah BB rusak saya balik lagi ke HP jadul yang keypadnya udah susah dipencet :D. Alhamdulillah ternyata bukan sekedaar BB, saya dapat tablet ;)

Terus terang beberapa bulan terakhir ini saya mengalami sesuatu yang saya sebut sebagai "krisis pengakuan". Praktis setelah memutuskan menjadi full time mommy, saya benar-benar fokus mengabdikan diri untuk rumah tangga, mengurus anak dan suami. Kegiatan saya di ranah publik berhenti sama sekali. 

Pekerjaan ibu rumah tangga itu tidak mudah tapi banyak yang mengaggap pekerjaan sepele. Banyak yang memuji itu pekerjaan mulia, namun tak sedikit juga yang menyayangkan punya gelar tapi tidak bekerja. Bergelut dengan pekerjaan rumah itu tidak terlihat, Capek dirasakan sendiri, repot ditelan sendiri, pekerjaan rapi tidak ada yang mengakui. Tapi jika ikhlas balasannya syurga dari Allah.


Terlepas dari ikhlas tidak ikhlas, saya yakin dalam perjalanannya menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, banyak ibu yang merasa seperti saya, merasa butuh pengakuan atas keberadaannya di muka bumi ini (haiyah mulai lebay deh bahasannya :D). Terlebih bila sebelumnya bekerja dan aktif di ranah publik, biasa bertemu banyak orang, biasa berkompetisi dalam pekerjaan, biasa eksis (halah!).


Dengan menangnya saya lomba ini, saya merasa keberadaan saya diakui (paling tidak diakui para juri yang menilai tulisan saya hehehe..). Ternyata saya masih bisa berprestasi meskipun saya di rumah, ternyata saya masih bisa berkarya, masih SESUATU! :)

Terakhir, saya ingin mengutip twit adik saya : 
"Congrats, teruslah berkarya dari rumah, wahai ibu-ibu muda :D"
Semangat!

Rabu, 14 Maret 2012

Catatan Perjalanan Menuju Sehat

Bunda ingin bercerita Nak, cerita tentang kau dan Bunda…tentang perjalanan kita menuju sehat. Bunda ingin cerita ini bermanfaat untukmu kelak jika sudah besar. Ambil pelajarannya anakku sayang, kau seorang perempuan dan kelak kau akan menjadi bunda untuk anakmu. 

Nak, awal mengetahui keberadaanmu di rahim Bunda adalah melalui testpack ini :
Sumber : Koleksi Pribadi
Sejak itu Bunda menyadari bahwa tubuh ini bukan milik Bunda sendiri, Bunda tidak bisa memonopoli tubuh ini untuk kesenangan Bunda seorang.  Ada satu bakal penerus generasi di dalam tubuh Bunda yang harus berbagi nutrisi dan kehidupan, yaitu kau Nak. 

Nak, bertanggungjawab atas hidupmu di dalam rahim Bunda membuat Bunda terpacu untuk hidup sehat.. untuk menjadikanmu sehat. Yaa.. Bunda memang bukan perokok, tidak mengkonsumsi minuman keras apalagi narkoba, tapi pola makan dan minum Bunda memang tidak bagus untuk seorang ibu hamil menurut Bunda. 

Sejak sadar kau ada di rahim Bunda, Bunda menjadi pembelajar. Bunda bukan ahli gizi, tapi Bunda bisa belajar tentang gizi yang baik untuk ibu dan janin tho? Bunda bukan dokter kandungan, Tapi Bunda bisa belajar dan bertanya agar kau selalu sehat di kandungan Bunda tho? Ya.. Bunda belajar disela-sela rutinitas kerja, disela-sela waktu istirahat di rumah, di setiap aktivitas Bunda belajar untuk menyehatkan Bunda… menyehatkanmu. 

Trimester pertama Bunda mual seperti kebanyakan Ibu hamil, itu lumrah nak akibat dari peningkatan hormone estrogen, progesterone dan HCG pada Ibu hamil. Bunda berjuang untuk tetap ada asupan makanan meski sedikit, Bunda tidak ingin hyper emesis. Bunda tidak suka susu saat mengandungmu, Bunda perbanyak makan buah dan sayuran yang kaya kalsium, asam folat dan vitamin. Ada beberapa makanan yang tidak Bunda suka selama hamil, tapi masih ada makanan yang bunda tidak muntah memakannya, itu yang Bunda makan.

Mual…Muntah…Makan… Mual…Muntah…Makan
Hal itu terjadi hingga usia kandungan Bunda 12 minggu. Mual dan muntah dapat Bunda lewati dengan semangat tetap memberimu asupan bergizi. 

Trimester kedua pun berjalan dengan lancar tanpa keluhan.

Memasuki trimester  tiga, Bunda dikejutkan oleh tes toleransi glukosa yang Bunda jalani. Glukosa PP 2 jam bunda 162mg/dl, sedangkan normalnya untuk ibu hamil 70-140 mg/dl.
Bunda shock! Bunda tidak punya diabetes, tidak juga obesitas, kenapa ini bisa terjadi? Padahal Bunda menjaga kesehatan Bunda selama ini.
“Mungkin ada keluraga yang terkena diabetes bu? Karena ini berpengaruh juga Ibu terkena diabetes gestasional” terang DSoG saat itu.
“Bapak saya dan beberapa keluarga dari Bapak saya Dok punya diabetes”

Ternyata Bunda terkena Diabetes Gestasional, Nak.  Diabetes yang terjadi saat kehamilan karena perubahan hormon-hormon saat hamil sehingga insulin tidak bekerja dengan baik, biasanya akan pulih setelah melahirkan. Namun jika tidak diatasi dengan baik bisa membahayakan Ibu dan Janinnya.  Anak bisa lahir premature, gula darahnya drop saat dilahirkan, lahir besar atau bahkan terparahnya kematian. Walaupun gula darah Bunda tidak terlalu tinggi, namun ini tetap warning untuk Bunda. Kurang lebih itu yang bunda tangkap dari penjelasan DSog, Nak. 

Bunda merasa gagal atas usaha Bunda menjagamu di rahim Nak. Tapi ini bisa diperbaiki,  Bunda yakin akan ada jalan untuk memperbaiki semua ini sehingga kau bisa lahir sehat anakku sayang. Terlebih karena dukungan dari Ayahmu yang membuat bunda bangkit. Bunda cari literature di Internet, Bunda ikuti saran dokter untuk konsultasi dengan Spesialis Gizi, semua Bunda lakukan agar Bunda sehat dan kamu pun sehat. 

Yup! Bunda tahu kesalahan Bunda akhirnya setelah screening pola makan bersama Spesialis Gizi tersebut, Bunda terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat tanpa bunda sadari. Oke…Bundapun nurut mengikuti diet yang dianjurkan Spesialis Gizi tersebut. Bunda turuti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh Bunda konsumsi. Bunda rajin senam hamil dan olah raga. Bahkan bunda cuti cepat supaya Bunda bisa memperhatikan makanan Bunda dan bisa teratur berolahraga.

Kita berhasil Nak, Glukosa PP 2 Jam Bunda menjadi 85 mg/dl.
Kau berhasil bunda lahirkan normal, sayang. Beratmu 2.9kg, Tinggimu 50cm. Meski kau lahir 16 hari lewat dari HPL, tapi Bunda bisa melahirkanmu normal karena kondisi ketuban, kondisimu dan kondisi Bunda baik.  Meski pembukaan dari pembukaan 1 ke pembukaan penuh berlangsung 2 hari, tapi Bunda tidak kehabisan energi, bahkan setelah proses melahirkan (setelah pembukaan penuh) tak kalah lama, Bunda bisa SMSan dengan sahabat Bunda, dan bisa bercanda dengan dokter dan bidan yang membantu persalinan Bunda.

Itulah Nak, kenapa Bunda harus sehat…supaya Bunda bisa memberimu sehat.
Ini kau Nak beberapa jam setelah dilahirkan:
Sumber : Koleksi Pribadi


Kini kau sudah 11 bulan sayang… Berarti 11 bulan sudah Bunda menyusuimu.  Menyusuimu pun butuh perjuangan nak. Butuh kemuan untuk belajar, bertanya, mendengar dan menerapkan.

Awal-awal kelahiranmu ASI bunda belum keluar. Tapi bunda tetap menyusuimu supaya kau mendapatkan colostrums untuk kekebalan tubuhmu. Kala itu masa-masa sulit, kau masih adaptasi dengan dunia ini, Bunda sedang pemulihan dan adaptasi peran baru serta mempraktekan teori yang selama ini Bunda baca, bagi Ayah dan Eyangmu pun ini pengalaman pertama. Tapi tak apa, kita belajar bersama. 

Menyusui, bukan hanya bunda yang berjuang tetapi juga kau, ayahmu bahkan eyangmu yang ikut belajar. Satu yang terpatri dalam diri Bunda, Bunda harus sehat supaya bisa menyusuimu dengan baik.  

Hampir setiap hari dalam seminggu Bunda menangis karena menyesal kau harus minum sufor di awal kelahiranmu. Gula darahmu drop sesaat setelah dilahirkan, ASI bunda belum keluar dan tidak ada yang bisa mendonorkan ASI dalam waktu cepat hingga akhirnya Bunda dan Ayah menandatangani persetujuan kau diberi sufor (daripada harus diinfus , opsi lain selain sufor). Bunda kesal, andai saja waktu hamil bunda tidak terkena diabetes gestasional… ahhh kau pasti tidak harus mengalami drop gula darah.

Sudahlah, semua sudah terjadi. Yang harus bunda pikirkan adalah bagaimana supaya ASI bunda banyak dan kau sehat. Bunda turuti semua nasehat orang untuk melancarkan ASI. Bunda belajar pelekatan yang baik, mungkin hampir semua  makanan booster ASI sudah Bunda makan. Sayur katuk hampir setiap hari Bunda makan di sebulan pertama kelahiranmu, sampai-sampai  bibi yang bantu di rumah Eyang bertanya
 “mbak gak bosen? Saya aja yang masakin bosen mbak”
“Demi  Anak, apapun saya lakukan Bi”

Kacang tanah, papaya mengkel, kacang hijau, sayur-sayuran, tape, pare … semua Bunda coba. Setiap  kamu tidur Bunda memompa ASI karena makin banyak ASI yang dikeluarkan akan makin menambah produksi ASI yang sifatnya supply and demand.  Kau tau rasa perihnya anakku saat bunda harus menyusui kamu dan memompa ASI dalam keadaan puting lecet? Semua itu tidak Bunda rasakan meski tak tahan air mata bunda keluar menahan perih.

Selama seminggu hampir setiap hari Bunda menangis setiap melihatmu, entahlah kenapa bisa begitu. Antara capek, belajar dan beradaptasi dengan peran baru, selain itu badan Bunda juga sedang pemulihan paca melahirkan. Kau pun juga mengalami saat-saat sulit anakku, karena kau juga sedang beradaptasi dengan alam dunia dan sedang growth spurt

Disaat inilah perlu seorang Bunda yang sehat, seorang Bunda yang sabar, seorang Bunda yang ikhlas. Apakah bayi bisa memahami jika Bundanya sakit? Tidak sayang… Bayi lahir belum bisa melakukan apa-apa, Bundanya yang akan membantunya. Bayi tak peduli Bundanya tidak sehat, padahal dia minta digendong. Tak peduli Bundanya lelah, padahal dia minta minum ASI. Ya… Sehat, Sabar dan Ikhlas yang harus dimiliki seorang Bunda.

Nak, di 11 bulan usiamu kau tumbuh sangat sehat. Kurva berat badanmu naik stabil di range normal (tidak kurang, tidak lebih). Bulan pertama kenaikan berat badanmu hanya 200 gram, namun bulan-bulan selanjutnya kenaikanmu antara 500-1000 gram. Motorik kasar dan motorik halusmu berkembang dengan baik. Sakit pertamamu pun batuk pilek di usia 9 bulan bisa teratasi dengan baik tanpa mengkonsumsi obat-obatan.

Bunda bersyukur perjuangan kita ada hasilnya. Bunda sehat, kau sehat…
Bunda bersyukur kita dikelilingi orang-orang yang support terhadap kesehatan kita.. Dokter-dokter yang pro akan ibu dan bayi, Suami dan Ibu yang mau belajar bersama Bunda dan Kau.. yang selalu memfasilitasi dan menyemangati kita untuk sehat.

Nak, semoga Bunda bisa menularkan semangat sehat ini padamu. Semoga kau bisa mengambil hikmah dari perjalanan bunda mengandung dan membesarkanmu. Tulisan ini hanya garis besar saja, teruslah kau cari ilmu untuk menyehatkan dirimu dan masyarakat, Nak. Kelak kau akan jadi Bunda, Kelak kau akan menyehatkan generasi… sampaikan pada anakmu, sampaikan pada lingkunganmu untuk sehatkan Bunda, karena bila Bunda sehat…. Semua sehat.

Semangat sehat anakku sayang … 

Tulisan ini dibuat dalam untuk : 
http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/ 

Senin, 05 Maret 2012

IRT Tanpa ART

Kalau saya menilai diri sendiri, Saya termasuk IRT yang sukses tanpa ART *tsaaahhh :D
buktinya : Rumah saya termasuk kategori rapi, semua pekerjaan terhandle dan Adya pun terurus *bangga dikit" hehehe... 
Dulu saya sempat punya ART hingga Adya usia 4 bulanan. Itu karena syarat sah dari Ibu saya membolehkan saya balik ke rumah lagi adalah punya ART (1,5 bulan pasca melahirkan saya tinggal di rumah ibu).

ART saya waktu itu nggak nginep, datang ke rumah jam 12 siang dan sekitar jam 2 sudah pulang dengan gaji Rp. 400.000/bulan. Yaa..kurang lebih 2 jam dia bisa mencucui, menggosok, nyapu, ngepel dan cuci piring. Menurut saya pekerjaannya rapi, pokoknya profesional lah di dunia perARTan karena sudah pengalaman juga jadi TKI di Arab Saudi. Tapi saya jadi agak kesulitan untuknya meminta bantuan melakukan pekerjaan lain dan agak kesulitan memintanya melakukan pekerjaan sesuai dengan "pakem" saya, misal : nyuci clodi jangan digosok dan nyucinya pisahkan dari yang lain, walaupun nyuci di mesin cuci tapi direndam dulu, etc. Saya nggak terlalu cerewet sih soal kerjaan, yang penting kerjaan beres. Soal clodi, biasanya saya pisahkan dan saya cuci sendiri (sayang kalo rusak, belinya mahal hehehehe..)

Pun ketika izin pulang kampung tiga hari tapi ternyata sampai seminggu, atau tiba-tiba nggak masuk padahal sabtu-minggunya libur karena saya pergi. Saya nggak protes ataupun memotong gajinya seperti yang beberapa tetangga saya lakukan. 
Ketika si Mbak gak masuk, saya mentraining diri "oooo begini kalo gak pakai ART tapi punya bayi" aaannnddddd I did it, saya bisa kok. Nah, idealisme saya sebagai IRT muncul tuh. Sudah terlanjur nyemplung jadi emak-emak sampai saya resign kerja karena mau jadi full time mommy...kenapa saya nyemplung sekalian ke pekerjaan rumah tangga. Toh teman saya Ima Nurhikmah *Ima jangan GR :p bisa punya 2 anak tanpa ART di negri orang pula. Lagian Rp. 400.000 untuk rumah tangga pemula seperti saya adalah 'sesuatu', bisa untuk beli-belian ngisi rumah hehehe... ya sudahlah,  
"Mbak bulan depan istirahat dulu yaa, ini gaji dan sedikit tambahan. Terimakasih ya mbak selama ini" :)

Dan sampai sekarang saya adalah IRT yang sukses tanpa ART (haiyaahhhh!!!!)
Kunci kesuksesan saya adalah : lakukan sesuatu disaat anakmu tertidur hehe...
ya saya biasa ngebut kerja waktu Adya tidur. Cuci gosok saya lakukan malam biasanya, waktu tidur pagi adya bisa untuk jemur baju, bebenah, nyapu ngepel, Dhuha. Waktu tidur siang bisa untuk masak dan sebelum tidur biasanya saya cuci piring dulu jadi kalau pagi saya tinggal masak air dan masak makanan Adya. Hampir tiap hari tidur jam 12 malam. Alhamdulillah Adya termasuk anak yang anteng kalau saya sholat atau mandi, kalopun kadang nangis itu kasuistik. 

Waktu-waktu senggang saya bisa habiskan untuk baca buku, browsing atau ngoceh di jejaring sosial hehehe...yup! saya termasuk yang aktif ngoceh di Facebook, Twitter atau BBM dan WA (waktu BB belum dirusak sama Adya). Aktif ngoceh di jejaring sosial itu bukan karena nggak ada kerjaan lho yaaa tapi karena memang hobby, jadiiii mau sibuk kaya apa juga tetep menyempatkan diri untuk ngoceh hehe..
Yaa saya bisa lakukan semuanya, ada kepuasan tersendiri terhadap ini semua. Ada kebanggaan tersendiri ketika saya memutuskan menjadi sesuatu dan saya benar-benar terjun nyemplung terhadap sesuatu itu, pun menjadi Full Time Mommy. 

Konsekuensi dari "kesuksesan" saya sebagai IRT tanpa ART, saya jadi merasa nggak punya waktu untuk diri saya sendiri, liat deh saya sekarang kucel kan hehe ..


Akhir-akhir ini, setelah adya belajar berjalan saya merasa badan saya rontok. Tahajjud saya jadi terbengkalai. Kemarin, saya sempat berfikiran untuk mencari ART lagi yang menginap. Mungkin hal yang mudah ya... "kan tinggal cari ART lagi aja.." mmm kok saya merasa kalah ya? hehe.. mungkin saya terlalu idealis menjadi IRT :)

Sempat terpikir juga :  "Ji, lo butuh waktu untuk mengembangkan diri diluar kesibukan rumah tangga juga" 
Dan saya rasa Adya pun sudah waktunya terbiasa dengan orang lain. Mengingat selama ini saya tidak pernah meninggalkan Adya lebih dari 1 jam tanpa saya, itu pun Adya dipegang Papahnya, Ibu saya atau Adik saya atau tetangga depan rumah saya yang biasa "ngambil" Adya. Kalau tiba-tiba keadaan mengharuskan saya bekerja lagi, Adya sudah beradaptasi. 

Yaa... sepertinya sudah saatnya saya berbagi pekerjaan dengan ART. Harapan saya sih saya bisa punya ART yang bisa jadi seperti adik saya sendiri. Benar-benar niat kerja, nggak apa-apa belum punya pengalaman. Atau kalau dia putus sekolah, saya ada keinginan untuk membantunya melanjutkan sekolah minimal ikut Kejar Paket. Semoga .... 

Hmmm curhatnya cukup sekian ah, masih ada cucian piring numpuk minta dicuci hehehe..
oya, yang jadi pertanyaan .... kenapa ya berat badan saya gak turun-turun meski capek dan menyusui??? hahahahahaha....



Selasa, 14 Februari 2012

Tulisan Tentang Tulisan

Seorang Ibu beranak satu : "mana katanya kalo leptop dah bener dan koneksi oke mau mulai ngeblog".
Seorang Ibu keren : "udah mau mulaii ngeblog sih tapi apa yg mau diceritain ya...hidupku sekarang kan datar2 aja "
Seorang ibu beranak satu : "yaaahh, aplod2 poto adya kek, makanannya kek, kelakuannya kek"

Ibu beranak satu itu betul juga yaaa...kenapa gak saya coba tulis hari-hari saya yang datar-datar aja ke dalam blog. Kadang saat saya menulis bisa jadi saat yang tepat untuk saya menyadari bahwa hidup saya gak sedatar daun kelor **eh itu mah selebar daun kelor kali jiii** :D

Ngomong-ngomong soal tulisan, saya masih simpan lho diary-diary saya dari jaman SD hehehe...dari jamannya diary masih warna warni and harum kertasnya, sampe terakhir saya nulis diary itu pakai buku agenda tahunan dari perusahaan tempat saya kerja dulu **maap ya boss kalo meeting gak pernah saya bawa agendanya, malah bawa kertas2 kosong..soalnya untuk curhat hehe** 
Kalau baca lagi diary-diary jadul itu, suka ketawa-ketawa sendiri...oohhh ternyata saya pernah ya mengalami masa-masa itu.. kayak mimpi. 
Itulah salah satu manfaat menulis, bisa mengingatkan kita pada masa-masa yang hilang dari memori ingatan kita. Toh sejarah kehidupan bukan untuk dilupakan.... gak ada salahnya mengingat masa lalu, karena tanpa masa lalu kita gak akan hidup dimasa sekarang tho....

Terimakasih untuk ibu beranak satu itu yang mengingatkan saya untuk mengoceh.. siapa tau hidup saya yang datar ini membawa manfaat daripada sekedar saya simpan dalam hati atau saya gerutui saja. Oya, Ibu-ibu beranak satu itu bundanya Alanna :D

Senin, 06 Februari 2012

Hadiah Terindah - SHANAYA ATHFA ADYADENA

RE-POST
Berhubung saya belom mood nulis, jadi repost repost dulu aja ah... ini pernah saya tulis di note facebook saya tanggal 14 April 2011 pukul : 20.15
---------------------------------------------------

Hari yang sama (Kamis) Seminggu yang lalu.. saya sedang meringis kesakitan sambil berjalan mondar mandir di lantai 2 RSIA Hermina Grand Wisata menahan mules yang luar biasa di dipembukaan 1, saat itu saya ditemani ibu dan bulik.
Sebenarnya mules2 ini sudah saya rasakan sejak hari Rabu, 6 April. Dengan diantar suami, saya ke RS iseng2 periksa karena paginya keluar lendir dan darah yang merupakan salah satu tanda akan melahirkan. Sampai di RS saya di CTG, serangkaian tes-tes dan diperiksa dalam ... ternyata masih pembukaan 1. Eee Dokter menyuruh saya pulang lagi..

Masih hari kamis 7 April 2011, pukul 17.00 saya masih pembukaan 1 .. haduh padahal mulesnya dah makin sering. Sampai tiba2 saya merasakan ada cairan seperti pipis yang merembes. Saya jalan sambil meringis ke ruang persalinan .. "Mbak Bidan (bidannya masih muda soalnya :D) kok kaya ada yg merembes ya? ketuban bukan?" .. "yuk bu diperiksa dulu"
"wah ...iya ketuban bu, ibu udah gk boleh jalan-jalan ya, harus di tempat tidur"

horeeee persalinanku semakin dekattt .... ^-^
Suamiku datang sekitar magrib. Saya sudah tiduran dengan 'tidak manis' di ruang bersalin. Sakitnya makin menjadi-jadi..
awalnya sambil menahan sakit saya masih bisa ngobrol2 dengan ibu dan bulik yang menemani ... lama-lama obrolan itu jadi rintihan ... sakiiiitttt bgt..ah pokoknya gk bisa diungkapkan dengan kata-kata deh. Kata Mbak Bidan, itu karena ketubannya udah duluan keluar jadi sakit bgt ... huaaaaa "mbak bidah, saya lahiran kapannnn???" sering bgt pertanyaan itu terlontar.
Makin naik pembukaannya, makin mantab mulesnya ... pokoknya semua teori senam hamil lenyap, yg saya inget cuma "tarik nafas panjang, keluarkan pelan-pelan" ... tapiiiiiii realitanya, saya bisa narik nafas panjang ngeluarinnya gak bisa pelan. jam 9 diperiksa, pembukaan masih 5 kalo gak salah ... aduuhhhhhh ...
waktu pembukaan dah menginjak ke pembukaan 6 menuju 7.. wah, sensasi mau ngeden terus menerjang. itu fase-fase paling sakit menurut saya. Menahan ngeden. Saya gak bisa nahan untuk gak teriak ...bantuan oksigen mulai dikasih

"ibuuuu aku mau nangis yaaaaa .....boleh yaaaa, sakit banget buuuu" Ibu menciumi aku sambil nahan nangis.
"jangan teriak mbakk nanti gak ada tenaga untuk ngeden, baca ayat kursi .. istigfar mbakkk" kata ibu sambil melukin saya. Sepertinya ibu gak tahan ngeliat anaknya merintih-rintih. Akhirnya ibu keluar. Tinggal bulek, mas yadi dan mbak bidan yang nunggu saya ... bulek mengelus2 punggung saya dan Mas Yadi saya peluk pinggangnya untuk menahan sakit. posisi yang paling saya suka waktu itu adalah miring ke kiri.

"Mas yadi, kamu sayang sama aku nggak ..." sambil makin aku peluk pinggangnya supaya meredakan sakit
"iya, aku sayang kamu.. tarik nafas panjang, jangan nangis terus.. istigfar... doaaa"

sambil merintih, kadang teriak ... takbir, istigfar dan ayat kursi gak lepas saya baca dalam rintihan saya. Benar-benar perjuangan hidup dan mati teman-teman

Beberapa saudara datang dan masuk ke ruang bersalin, beberapa saya minta keluar ...
(hehehe sorry de morry ya untuk mas-masku dan omku yang waktu itu aku usir ... lagian sih ada orang kesakitan malah mesam mesem. sensi tingkat tinggi tauuuuuu)

Dokter mulai datang, infus dipasang ... anti alergi disuntikkan ... tes gula darah 'lagi-lagi' dilakukan. Yup karena saya kena diabetes kehamilan, maka gula darah harus dikontrol terus. Dalam keadaan stress gula darah saya bisa melonjak dan dapat menyebabkan eklampsia, tensi naik, jantung yah pokoknya yg serem2 gitu deh, dan harus disuntikkan insulin.
(untuk mbak-mbak suster yang bertugas menyuntik saya .. maaf ya mesti sabar nunggu sampai saya gak kontraksi baru disuntik ... sakit tau mbak :P)

Alhamdulillah meski saya meronta, saya teriak-teriak dan mengeluarkan suara-suara aneh saat menarik nafas dan mengeluarkan nafas menahan sakit. Otak saya masih sadar. Saya memerintahkan diri saya untuk gak stress supaya insulin saya bekerja baik dan gak melonjak gula darahnya. "suara-suara" aneh dan teriakan yang saya keluarkan itu salah satu caranya. Saya merasa saya punya sisa energi banyak untuk ngeden, makanya meski dilarang teriak ... saya nekat teriak hehehehe ... (dont try it at home ya teman2 yg mo ngelahirin kalo merasa fisiknya lemah, tapi kalo fisiknya kuat sok aja lakukan... efektif kok untuk menahan sakit hehehehe menurut saya lho :D)

Menjelang tengah malam, dokter datang ... kata mbak bidan pembukaan saya dah lengkap, tapi kata dokter masih 6. WHATTTTTT!!!! KAPAN SAYA LAHIRAN DOOOOKKKK ...
Saya mulai gak teriak ketika dibolehkan belajar ngeden. Nikmattt bgt temen-temen, kalo pas lagi mules dibolehin ngeden :D. Akhirnya proses melahirkan pun tiba ... mules ... ngeden ... mules ... ngeden.
"ayo bu padma ngeden yang panjang dan kuat, anaknya sudah di jalan lahir .. kepalanya dah keliatan tuh ... ayoo"
bu dokter menyemangati.
tetep gak bisa temen-temen .... susaaahhhh bgt ngeluarinnya.
dan kata dokter, susah ngelurinnya karena anak saya posisinya telungkup tapi kepalanya mendongak (mungkin dia mau ngintip dunia dok :D).
"saya harus gimana doookkk kok gak lahir-lahiiirrrr" sambil menangis saya ngerajuk ke dokternya.
"ngeden yang kuat bu padma"
"sudah dooookkkk".. "lagiiii....!!"
"oke kita pake vakum" huaaaaaaaaaaa.... saya pasrah, gak tau vakum itu gimana.

Ruangan makin ramai. Ada Dokter Rizky, Mbak Bidan, 2 perawat yg bantuin proses pemvakuman.
Dipojok kiri saya ada dokter jaga yang juga membantu dan 3 atau 2 suster bayi saya gak ngitungin :D

"kalo ibu mau ngeden, bilang ya"
"begitu sensasi ngeden datang, vakum bekerja ...." "Plupppp" ... vakum copot suasana makin genting dan ramai, saya gak peduli. Yang ada dalam pikiran saya adalah ngeden sekuat-kuatnya sampai anak saya lahir.
"dookk, saya mau ngedennnnn" ... semua langsung siaga ...
bidan mendorong perut saya, dokter rizky siap memutar anak saya ... dokter jaga dan suster bayi juga siap2 ...
saya ngeden sejadi-jadinya sambil melafazkan Allahuuuu Akbaaarrrr, suami saya membantu memegang punggung saya.
tangan saya gak lagi menompang kaki, karena dua kaki saya sudah diikat di alat yang gak tau apa namanya.
Bulek saya gak keluar ruangan tanpa pamit ke saya karena gak tahan ngeliat ponakannya. Bulek mengajak ibu ke mushola untuk sholat sunah dan mendokakan saya ...

"sudah bu, sudah jangan ngeden lagi ... bayinya sudah keluar"
"ALHAMDULILLLAAAAAAAAAAAAAAAAAA, ALLAHU AKBARRRR!!!!!!!!!"
Lahir tanggal 8 April 2011, pukul 00.50. Berat 2976 gram, panjang 49 cm :)
Semua sakit seketika hilang ...

Anak saya langsung ditangani oleh tim medis yang berjaga. Dokter rizky dan bidan menjahits bekas guntingan.

"dookk saya mau IMD" ... "iya kita lihat dulu kondisi bayi ya, bayi ibu kelamaan dijalan lahir"
menegok kesebelah kiri, saya lihat muka tegang para tim medis yg menangani malaikat kecil saya... ya Allah nafasnya tersenggal-senggal, kulitnya pucattt ... ya Allah selamatkan anak saya...

"anak mamah kuat ya naaakkk..." ucap saya.
saya dengar suami saya mengazankan ... dan ketika itu dokter yang menangani anak saya bilang. Dok gak bisa IMD, Bayinya sesak nafas ...

hikssss.... pupus sudah keinginan saya untuk IMD. Saya hanya boleh memeluknya sebentar ... menciuminya ...
"assalamualaikum nak, ini mamah ...yang kuat ya nak" saya cium anak saya. Matanya melihat saya seolah mengerti kata-kata saya ... seolah dia bilang ke saya "Mamah tolong akuuuu mamahhh"
Nafasnya seperi saya kalo lagi asmanya kambuh... saya gak tega ....

Saat saya sedang di observasi pasca melahirkan. Suster anak menghampiri saya dan suami. Gula darah anak kami drop..
Ya Allag ini yang paling saya takutkan. Karena saya kena diabetes kehamilan, anak saya biasa mendapatkan makanan dari darah saya, dan dia bisa tiba-tiba drop ketika dilahirkan karena tidak dapat nutrisi dari saya ... itu berbahaya.
"dia butuh makanan bu, asinya sudah keluar?"
ya ampuunn kan saya baru aja melahirkan, Asi saya belum keluar ... gimana dooonkkkk...

"bu, kata dokter anaknya ... cuma ada dua pilihan kalau asi ibu belum keluar. kita pakai sufor atau diinfus"
"lebih baik mana mbak?" ...
"semua kami serahkan ke ibu dan bapak ..."
Setelah diskusi panjang lebar, akhirnya kami sepakat memberikan sufor dulu .. merk sufornya pun atas rekomendasi dokter. Bismillah .... satu lagi harapan saya untuk ASI EKSKLUSIF hilang .. sedihhhh :'(
Suami saya diminta menandatangani kalo kami setuju pakai sufor.

Sehabis melahirkan, saya gk merasakan lemes .... setelah diobservasi, saya dipindahkan ke ruang perawatan.
sendirian di ruang perawatan saya hanya bisa menangis. Membanyangkan malaikat kecil saya sendirian berjuang hidup.
tatapan matanya tadi waktu saya cium .... rintihan suara tangisnya yg gak sepeti bayi baru lahir lainnya.
Saya gak bisa tidur sepeti kebanyakan ibu baru melahirkan .... saya menangis ... merasa jahat pada anak saya ... merasa gagal ... aaagghhhh .....
akhirnya ibu, bulek dan suami saya datang menenangkan ...
Alhamdulillah kondisi anak kami berangsur membaik.....

Mungkin harapan saya akan proses IMD dan ASI X gak sesuai dengan kenyataan, tapi saya yakin ini adalah jalan terbaik yang Allah berikan untuk kami ... saya dan suami.
Sekarang amanah kami bertambah ... amanah untuk menjadikan malaikat kecil kami menjadi manusia mandiri yang solehah, cerdas, membahagiakan keluarga dan menjadi manfaat untuk umat disekelilingnya kelak ...

Selamat datang anakku .. SHANAYA ATHFA ADYADENA ... Hadiah terindah yang cerdas, penuh kegembiraan dan kasih sayang ^-^

Luv u so much
Mamah dan Papah :::



Jadi Ingat ....

bikin blog baru jadi mengingatkan saya beberapa tahun lalu (kesannya lama banget ya, padahal baru 2010).Saya  pernah bikin blog di weddingku.com untuk ikutan lomba nulis blog persiapan pernikahan *tsaaahhhhh...

Yaaaa ... walopun akhirnya gak menang juga sih :D
ini nih blog saya waktu itu www.ksatriapadma.co.cc
nulis di blog ini terhenti saat saya ketauan gak menang hehehehe... gak dink, tadinya mau diterusin sampai cerita pernikahan n malem pertama *upss! tapiiiiiiiiiii kesibukan sebagai penganten baru ternyata membuat saya melupakan niat mulia itu hehe.
okey ... saya mau bernostalgia dulu ya buka-buka blog itu :)

I'M a PreGGy Moommmmm ... ^-^

RE-POST
**pernah saya tulis di note facebook saya 9 Agustus 2010 pukul : 16.13, waktu itu nulisnya di kantor hehehehe..mikirin bahwa saya hamil sampe2 kerjapun gak konsen :D
------------------------------------------------------------------------
Rasanya seperti mimpi di siang bolong …
Lebih haru daripada pas di lamar si Mas…
Lebih takjub daripada mendengar aku bisa karokean dengan suara yang indah di INUL VISTA or NAV :D
Lebih bahagia daripada dapet undian detegren berhadiah CRV (ngareeeppp .. ^-*)
Rasanyaaa … waaaawwwww … hanya pujian bagi Allah yg bisa saya panjatkan … subhannalah walhamdulillah



Berawal dari Senin 2 Agustus 2010 dini hari berbekal tespack harga gocengan alias 5000an yang belum terpakai dari bulan Juni, saya meluncur ke kamar mandi. Satu detik … dua detik… tiga detik… opppsss strip satu yg menandakan negative terang bgt terlihat lebih dulu.

“negative” pikir saya … Ya sudahlah
Saya memang belum merencanakan kehamilan, tapi juga tidak menunda kehamilan so ketika memang hasilnya negative ya saya gk terlalu kecewa … akhirnya saya wudhu dan sholat malam.

Selesai sholat, saya pandangi lagi hasil tespacknya … ihhh kok ada garis tipiiiiiissss hampir gak terlihat satu lagi ya, beda dengan hasil tespack bulan juni yang jelas banget 1 strip aja.

Saya tunjukkan ke suami :
“Mas, liatin deh … ini satu atau dua sih garisnya?”
“hoahemm, mmmm satu itu … eh iya ada tipisnya satu lagi … yawdah besok coba test lagi”

3 Agustus 2010 dipagi yang gak kalah butanya dengan pagi kemarinnya, dengan semangat 45 saya bangun langsung meluncur ke kamar mandi dengan tespack yang lebih mahal Rp. 23.000 *BANGGA nih yee pake yg mahalan hahaha* dan lebih merknya sering muncul di iklan .. saya kira bentuk tespacknya yang ada tanda + and – nya gitu, gak taunyaaa samaaa ajaaaa bentuknya dengan yg gocengan & agak gedean dikit sih ..

Saya test tuh urine pertama saya di hari itu. Satu detik … dua detik … tiga detik … seperti biasa, strip merah negative muncul lebih dulu. Saya pelototin aja tuh tespack berharap warna yg satunya lagi muncul dengan terang. Mmmm … ternyata masih burem walau agak lebih terang dibandingkan dari yang pertama.
Saya tunjukkan lagi ke suami :
“Mas kalo yg ini lebih terang, liat deh .. hamil gk nih?”
“iya ya .. hamil kali kamu Mah, yawdah kamu jaga aja … anggap kamu hamil dulu, jangan makan sembarangan, jangan pecicilan :D ”

Gak lupa saya foto hasil tespacknya, siapa tau bisa untuk documentasi hehehehe kerajinan ya :D
Ini hasilnya, bagi yg belum pernah liat tespack … nih ky gini ya contohnya …




Saya akhirnya ketiduran lagi … terbangun paasss banget azan subuh. Saya liat lagi tespack yang masih tergeletak di samping saya, berharap makin terang hehehehe … dan ternyata masih tetep samar ituh strip satunya lagi L *yaiyalaaahh amatiran banggeettt sihhh kamyuuuu hehehe*

Tanggal 5 Agustus saya ngajak suami ke dokter kandungan (ya iyalah masa’ dokter hewan hehehehe..)
Baruuu sekali ini saya ke dokter kandungan, baruuu kali ini lihat alat USG
Ditanya dokternya :
“sudah telat Bu” … “sudah dok, terakhir haid 16 juni”
“sudah tespack Bu” … “sudah dok, hasilnya samar-samar gimanaa gt”
“mual Bu” … “gak tuh dok”
“ada keluhan apa Bu” … “gakda keluhan apa-apa tuh Dok”
“iiihhhh ibu Cantik banget siiihhhh” hehehehe … kalo yg ini mah boongan, karangan saya saja :D

Di layar USG yang gak sebesar layar tancep, sambil perut saya di puter2in alat entah apa namanya, yg jelas ya itu alat USG lah hehe … saya melihat isi perut saya, ada sate yg saya makan tadi siang, ada rempeyek yang saya makan sebelum ke dokter hehehe tapi itu semua imajinasi saya doang kok, yg keliatan cuma bintik2 item putih trus ditengah2nya ada bulatan hitam bebesar pear Korea.. Bintik2 hitam putih itu kata suami saya “tuh Mah lemak di perut kamu” … hiyaaaa gubraaakkk!!!! Emang iya ya ??… :D

“iya Bu.. tuh liat udah mulai ada kantong rahimnya”
“mana dok”
“itu yg warna hitam”
“ooooo kirain kantong kresek doing yg warna item dok..hehe”
“Ibu kesini lagi ya 2 minggu lagi, Insya Allah sudah lebih jelas terlihat. Sekarang dijaga dulu aja ya …
Itu jadi kok Pak Yadi Insya Allah …”
Oke deh doookkk … ;)

Saking senangnya and sibuk senyum-senyum sendirian, saya sampai gk denger waktu dokternya menyebutkan usia kehamilan saya. Saya juga sampai lupa Tanya ke dokternya apa saya bisa puasa or gak …
Untung suami saya gak ikut-ikutan mesem2 sendirian ky saya … kata suami saya dokternya bilang kalo usia kandungan saya 6 minggu. *thanks ya M as untung aku ngajak kamuuuuuu …hehe ya iyalah masa’ ngajak Dude Herlino :D*

Oh my gooooodddddddd I’m a preggy moom right nooooooowwwwwwww *loncat2 kegirangan sambil jogged-joged… uuppsss… lagi hamil dink gk boleh pecicilan :D*

Takjub!!!!
ya Allah gak nyangka akan ada makhluk hidup di perut saya ..
gak nyangka semua Engkau cepatkan dan Engkau mudahkan ..
Semoga saya dikuatkan untuk menjaga amanah ini .. sehat wal alfiat ..
Semoga saya diberi kekuatan iman untuk mentransfer iman kepada amanah dirahim saya ini
Semoga saya diberi ketulusan untuk mentransfer ketulusan kepada amanah dirahim saya ini
Amin ya Allah ^-^

*Maaf ya agak norak2 bergembira gitu … maklum pengalaman pertama ;)*