Nak, awal mengetahui keberadaanmu di rahim Bunda adalah
melalui testpack ini :
Sumber : Koleksi Pribadi |
Sejak itu Bunda menyadari bahwa tubuh ini bukan milik Bunda
sendiri, Bunda tidak bisa memonopoli tubuh ini untuk kesenangan Bunda
seorang. Ada satu bakal penerus generasi
di dalam tubuh Bunda yang harus berbagi nutrisi dan kehidupan, yaitu kau Nak.
Nak, bertanggungjawab atas hidupmu di dalam rahim Bunda
membuat Bunda terpacu untuk hidup sehat.. untuk menjadikanmu sehat. Yaa.. Bunda
memang bukan perokok, tidak mengkonsumsi minuman keras apalagi narkoba, tapi
pola makan dan minum Bunda memang tidak bagus untuk seorang ibu hamil menurut
Bunda.
Sejak sadar kau ada di rahim Bunda, Bunda menjadi
pembelajar. Bunda bukan ahli gizi, tapi Bunda bisa belajar tentang gizi yang
baik untuk ibu dan janin tho? Bunda
bukan dokter kandungan, Tapi Bunda bisa belajar dan bertanya agar kau selalu
sehat di kandungan Bunda tho? Ya.. Bunda belajar disela-sela rutinitas kerja, disela-sela
waktu istirahat di rumah, di setiap aktivitas Bunda belajar untuk menyehatkan
Bunda… menyehatkanmu.
Trimester pertama Bunda mual seperti kebanyakan Ibu hamil,
itu lumrah nak akibat dari peningkatan hormone estrogen, progesterone dan HCG
pada Ibu hamil. Bunda berjuang untuk tetap ada asupan makanan meski sedikit,
Bunda tidak ingin hyper emesis. Bunda tidak suka susu saat mengandungmu, Bunda
perbanyak makan buah dan sayuran yang kaya kalsium, asam folat dan vitamin. Ada
beberapa makanan yang tidak Bunda suka selama hamil, tapi masih ada makanan
yang bunda tidak muntah memakannya, itu yang Bunda makan.
Mual…Muntah…Makan… Mual…Muntah…Makan
Hal itu terjadi hingga usia kandungan Bunda 12 minggu. Mual
dan muntah dapat Bunda lewati dengan semangat tetap memberimu asupan bergizi.
Trimester kedua pun berjalan dengan lancar tanpa keluhan.
Memasuki trimester
tiga, Bunda dikejutkan oleh tes toleransi glukosa yang Bunda jalani.
Glukosa PP 2 jam bunda 162mg/dl, sedangkan normalnya untuk ibu hamil 70-140
mg/dl.
Bunda shock! Bunda tidak punya diabetes, tidak juga
obesitas, kenapa ini bisa terjadi? Padahal Bunda menjaga kesehatan Bunda selama
ini.
“Mungkin ada keluraga
yang terkena diabetes bu? Karena ini berpengaruh juga Ibu terkena diabetes
gestasional” terang DSoG saat itu.
“Bapak saya dan
beberapa keluarga dari Bapak saya Dok punya diabetes”
Ternyata Bunda terkena Diabetes Gestasional, Nak. Diabetes yang terjadi saat kehamilan karena
perubahan hormon-hormon saat hamil sehingga insulin tidak bekerja dengan baik,
biasanya akan pulih setelah melahirkan. Namun jika tidak diatasi dengan baik
bisa membahayakan Ibu dan Janinnya. Anak
bisa lahir premature, gula darahnya drop saat dilahirkan, lahir besar atau
bahkan terparahnya kematian. Walaupun gula darah Bunda tidak terlalu tinggi,
namun ini tetap warning untuk Bunda. Kurang lebih itu yang bunda tangkap dari penjelasan DSog,
Nak.
Bunda merasa gagal atas usaha Bunda menjagamu di rahim Nak.
Tapi ini bisa diperbaiki, Bunda yakin
akan ada jalan untuk memperbaiki semua ini sehingga kau bisa lahir sehat anakku
sayang. Terlebih karena dukungan dari Ayahmu yang membuat bunda bangkit. Bunda cari literature di Internet, Bunda ikuti saran dokter
untuk konsultasi dengan Spesialis Gizi, semua Bunda lakukan agar Bunda sehat
dan kamu pun sehat.
Yup! Bunda tahu kesalahan Bunda akhirnya setelah screening
pola makan bersama Spesialis Gizi tersebut, Bunda terlalu banyak mengkonsumsi
karbohidrat tanpa bunda sadari. Oke…Bundapun nurut mengikuti diet yang
dianjurkan Spesialis Gizi tersebut. Bunda turuti apa yang boleh dan apa yang
tidak boleh Bunda konsumsi. Bunda rajin senam hamil dan olah raga. Bahkan bunda
cuti cepat supaya Bunda bisa memperhatikan makanan Bunda dan bisa teratur
berolahraga.
Kita berhasil Nak, Glukosa PP 2 Jam Bunda menjadi 85 mg/dl.
Kau berhasil bunda lahirkan normal, sayang. Beratmu 2.9kg,
Tinggimu 50cm. Meski kau lahir 16 hari lewat dari HPL, tapi Bunda bisa
melahirkanmu normal karena kondisi ketuban, kondisimu dan kondisi Bunda
baik. Meski pembukaan dari pembukaan 1
ke pembukaan penuh berlangsung 2 hari, tapi Bunda tidak kehabisan energi,
bahkan setelah proses melahirkan (setelah pembukaan penuh) tak kalah lama, Bunda bisa SMSan dengan sahabat Bunda, dan bisa bercanda dengan dokter dan bidan yang membantu persalinan Bunda.
Itulah Nak, kenapa Bunda harus sehat…supaya Bunda bisa
memberimu sehat.
Ini kau Nak beberapa jam setelah dilahirkan:
![]() |
Sumber : Koleksi Pribadi |
Kini kau sudah 11 bulan sayang… Berarti 11 bulan sudah Bunda
menyusuimu. Menyusuimu pun butuh
perjuangan nak. Butuh kemuan untuk belajar, bertanya, mendengar dan menerapkan.
Awal-awal kelahiranmu ASI bunda belum keluar. Tapi bunda
tetap menyusuimu supaya kau mendapatkan colostrums
untuk kekebalan tubuhmu. Kala itu masa-masa sulit, kau masih adaptasi dengan
dunia ini, Bunda sedang pemulihan dan adaptasi peran baru serta mempraktekan
teori yang selama ini Bunda baca, bagi Ayah dan Eyangmu pun ini pengalaman
pertama. Tapi tak apa, kita belajar bersama.
Menyusui, bukan hanya bunda yang
berjuang tetapi juga kau, ayahmu bahkan eyangmu yang ikut belajar. Satu yang
terpatri dalam diri Bunda, Bunda harus sehat supaya bisa menyusuimu dengan
baik.
Hampir setiap hari dalam seminggu Bunda menangis karena
menyesal kau harus minum sufor di awal kelahiranmu. Gula darahmu drop sesaat
setelah dilahirkan, ASI bunda belum keluar dan tidak ada yang bisa mendonorkan
ASI dalam waktu cepat hingga akhirnya Bunda dan Ayah menandatangani persetujuan
kau diberi sufor (daripada harus diinfus , opsi lain selain sufor). Bunda
kesal, andai saja waktu hamil bunda tidak terkena diabetes gestasional… ahhh
kau pasti tidak harus mengalami drop gula darah.
Sudahlah, semua sudah terjadi. Yang harus bunda pikirkan
adalah bagaimana supaya ASI bunda banyak dan kau sehat. Bunda turuti semua nasehat orang untuk melancarkan ASI.
Bunda belajar pelekatan yang baik, mungkin hampir semua makanan booster ASI sudah Bunda makan. Sayur
katuk hampir setiap hari Bunda makan di sebulan pertama kelahiranmu,
sampai-sampai bibi yang bantu di rumah
Eyang bertanya
“mbak gak bosen? Saya aja yang masakin bosen
mbak”
“Demi Anak, apapun saya lakukan Bi”
Kacang tanah, papaya mengkel, kacang hijau, sayur-sayuran,
tape, pare … semua Bunda coba. Setiap
kamu tidur Bunda memompa ASI karena makin banyak ASI yang dikeluarkan
akan makin menambah produksi ASI yang sifatnya supply and demand. Kau tau
rasa perihnya anakku saat bunda harus menyusui kamu dan memompa ASI dalam
keadaan puting lecet? Semua itu tidak Bunda rasakan meski tak tahan air mata
bunda keluar menahan perih.
Selama seminggu hampir setiap hari Bunda menangis setiap
melihatmu, entahlah kenapa bisa begitu. Antara capek, belajar dan beradaptasi
dengan peran baru, selain itu badan Bunda juga sedang pemulihan paca melahirkan.
Kau pun juga mengalami saat-saat sulit anakku, karena kau juga sedang
beradaptasi dengan alam dunia dan sedang growth
spurt.
Disaat inilah perlu seorang Bunda yang sehat, seorang Bunda
yang sabar, seorang Bunda yang ikhlas. Apakah bayi bisa memahami jika Bundanya
sakit? Tidak sayang… Bayi lahir belum bisa melakukan apa-apa, Bundanya yang
akan membantunya. Bayi tak peduli Bundanya tidak sehat, padahal dia minta
digendong. Tak peduli Bundanya lelah, padahal dia minta minum ASI. Ya… Sehat,
Sabar dan Ikhlas yang harus dimiliki seorang Bunda.
Nak, di 11 bulan usiamu kau tumbuh sangat sehat. Kurva berat
badanmu naik stabil di range normal (tidak kurang, tidak lebih). Bulan pertama
kenaikan berat badanmu hanya 200 gram, namun bulan-bulan selanjutnya kenaikanmu
antara 500-1000 gram. Motorik kasar dan motorik halusmu berkembang dengan baik.
Sakit pertamamu pun batuk pilek di usia 9 bulan bisa teratasi dengan baik tanpa
mengkonsumsi obat-obatan.
Bunda bersyukur perjuangan kita ada hasilnya. Bunda sehat,
kau sehat…
Bunda bersyukur kita dikelilingi orang-orang yang support
terhadap kesehatan kita.. Dokter-dokter yang pro akan ibu dan bayi, Suami dan
Ibu yang mau belajar bersama Bunda dan Kau.. yang selalu memfasilitasi dan
menyemangati kita untuk sehat.
Nak, semoga Bunda bisa menularkan semangat sehat ini padamu.
Semoga kau bisa mengambil hikmah dari perjalanan bunda mengandung dan
membesarkanmu. Tulisan ini hanya garis besar saja, teruslah kau cari ilmu untuk menyehatkan dirimu dan masyarakat, Nak. Kelak kau akan jadi Bunda, Kelak kau akan menyehatkan generasi…
sampaikan pada anakmu, sampaikan pada lingkunganmu untuk sehatkan Bunda, karena
bila Bunda sehat…. Semua sehat.
Semangat sehat anakku sayang …
Tulisan ini dibuat dalam untuk :
http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/
Selamat yah dapat juara 2 :)
BalasHapusTerimakasih ya.. :)
Hapuswah ini juaranya ya, mantap.
BalasHapusHehe.. juara 2 mas :)
Hapusbaca yang juara 1 deh mas, mantap banget